Kawan8 volunteers and students from the Jakarta Art Institute (IKJ Institut Kesenian Jakarta) held a flashmob on one of the largest main streets in Jakarta on Sunday March 5th during car free day.
The flashmob illustrates that there is ongoing concern and public support for justice in the JIS case. Kawan8 continues to voice their concern about the Jakarta Intercultural School case and the absence of a fair, fact-based judicial process. They hope that the government will pay attention to the fate of the 7 people who have been wrapped up in this case of criminalisation and who continue to linger in jail.
Kawan8 produced a video to spread the message further on Twitter: https://twitter.com/_kawan8/status/838581082341584896
Jakarta News:
http://photo.liputan6.com/news/flashmob-lawan-kriminalisasi-kasus-jis-ramaikan-cfd-jakarta-2876008
Text of the speech delivered at the #dancingforjustice event is below:
Dari Kami yang hina dimata dunia
Tapi kami yang mulia dimata sang pencipta.
Kami berdiri disini, bukan untuk meminta pengampunan, tapi kami berdiri disini untuk menyuarakan dan meminta keadilan.
Jika didunia ini sudah tidak ada keadilan, hanya satu yang kami minta.
Bukan pada kalian, tapi pada tuhan.
Karena kami yakin tuhan lah yang punya keadilan, tuhan lah yang bisa memberikan keadilan dan kebahagiaan pada kami.
Terutama keluarga kami yang terluka, karena kejadian yang kami alami.
Kami rindu memberi nafkah kepada keluarga kami.
Kami rindu melihat mereka tersenyum.
Jangan salahkan keluarga kami, karena merka tidak salah.
Salahkan kami, walaupun itu bukan kesalahan kami.
Kami yang berlindung pada tuhan, kami yang menyerahkan hidup kami pada tuhan, kami tidak memohon kepada kalian, tapi kami memohon pada tuhan.
Untuk kalian yang mulia dimata dunia
Tapi hina dimata sang pencipta.
Dari kami yang hanya bisa berdiri dibalik jeruji besi.
Karya : Anggi Agus Subastian
#justice4theinnocents #dancing4justice #kawan8